Most Popular

Jumat, 08 Desember 2017

BERSAMA ALUMNI, MANSAGIRI PEDULI

Bencana banjir dan atau tanah longsor yang melanda beberapa wilayah di Wonogiri seperti Pracimantoro, Tirtomoyo dan Kismantoro, telah menggugah aksi solidaritas yang tinggi dari berbagai kalangan. Ya,..sebagai makhluk social, panggilan hati…jiwa..nurani, telah melahirkan rasa empati yang tinggi. Bantuan logistic, relawan dan dukungan moral terus berdatangan, termasuk dari MAN Wonogiri bersama Alumninya.

Setelah pekan kemarin mengirim bantuan dan relawan ke kecamatan Tirtomoyo, MAN Wonogiri kembali melakukan Penggalangan dana dan pengiriman relawan yang langsung terjun ke lokasi bencana membantu warga.  Bahkan kali ini donasi paling besar datang dari para alumni, khususnya alumni angkatan 98. Kali ini daerah sasaran yang dituju adalah kecamatan Kismantoro.

Kismantoro, cukup jauh dari MAN Wonogiri dan geografinya juga lumayan ekstrim. Namun, tak menyurutkan semangat relawan untuk kesana. Rombongan MAN menyalurkan dana dan logistic dari alumni 1998 berikut relawan dari MAN akan membantu warga. Jumlah relawan sekitar 100 orang yang terdiri

Kedatangan rombongan, diterima di Pendopo Kecamatan oleh perwakilan  jajaran Muspika dan Koramil setempat. Aksi social relawan MAN diarahkan pada titik bencana longsor yang menimpa rumah penduduk di dusun Lemahbang. Jarak dari Kecamatan cukup jauh dan geografisnya cukup ekstrim.
Setelah sampai, dengan pengarahan dari Koramil Kismantoro, para relawan bekerja dengan memakai peralatan yang dibawa dari rumah dan beberapa peralatan yang sudah tersedia di lokasi bencana. Pada saat sebagian relawan bekerja, secara simbolis ada penyerahan dana dan logistic dari alumni MAN 1998 yang diterima tokoh setempat. 

Penyambutan warga yang hangat dan penuh dengan rasa kekeluargaan menambah semangat para relawan dalam bekerja membantu warga dalam membersihkan tanah longsoran. Ba’da shalat ashar para relawan kembali ke MAN Wonogiri .

Ada  beberapa tarbiyah dari aksi solidaritas ini, yaitu : 
Membantu orang-orang yang memerlukan pertolongan, baik di saat kita lapang maupun sulit, memiliki rasa empati, senang berbagi dan bersedekah adalah ciri pribadi mulia. 
Menambah rasa syukur pada Allah atas nikmat yang tidak terhitung dan kita jauh lebih beruntung di banding para korban bencana. 
Melatih kepekaan social dan rasa empati pada sesama
Anugerah terindah dalam hidup adalah ketika kita masih memiliki waktu dan kesempatan kemudian menggunakan untuk melakukan tugas-tugas mulia bernilai tinggi
Hidup seimbang bukan hanya mementingkan diri sendiri melainkan juga melaksanakan tanggung jawab social kepada sesama



























TANGGAP DARURAT BENCANA WONOGIRI

Setelah hujan beberapa hari , bencana melanda beberapa daerah di Kabupaten Wonogiri. Diantaranya kecamatan Tirto moyo, karang tengah, pracimantoro, Kismantoro dan beberapa lainnya. Hal ini memanggil Civitas Akademika MAN Wonogiri untuk menggalang bantuan dan relawan untuk membantu meringankan beban saudara - saudara kita. 
Pada hari Jum'at 1 Desember 2017 MAN Wonogiri menggalang mengirimkan bantuan logistik sekaligus pengiriman relawan sebanyak 40 orang. Bantuan ini kami kirim ke desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo Wonogiri. Para relawan bekerja bahu membahu bersama warga membersihkan puing - puing longsoran. 
Kergiatan ini dipelopori oleh organisasi Gerakan Pramuka, Organisasi Siswa Intra Sekolah, dan Palang Merah Remaja.











Selain bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, kegiatan ini juga bertujuan memberikan edukasi kepada adik - adik Pramuka, para siswa, dan para anggota PMR MAN Wonogiri.

GERAKAN PUNGUT SAMPAH

Wonogiri – Gerakan Pramuka MAN Wonogiri (Pramansagiri) mengadakan “Gerakan Memungut Sampah (GMS)”. Kegiatan sosial tersebut di ikuti 160 anggota tingkat 1 Gerakan Pramuka Gudep 01.035, 01..036 MAN Wonogiri. Event tersebut di laksanakan jum’at kemarin mulai pukul. 14.00 WIB – 16.30 WIB dengan mengambil lokasi di area pemukiman penduduk di daerah brumbung dan wonokarto.
Kepala MAN Wonogiri,  Nuri Hartono di damping pembina Pramuka, Siswanta di temui di kantornya, Rabu (22/11) menyampaikan bahwa organisasi Gerakan Pramuka satu-satunya penyelenggara pendidikan kepramukaan yang mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan lokal, nasional dan global.
Termasuk ikut serta berkontribusi menciptakan kebersihan lingkungan dengan gerakan memungut sampah, gerakan Pramuka bukan hanya membangun manusia atau pemuda cerdas yang menguasai ilmu pengetahuan, akan tetapi juga pemuda yang tangguh kepribadiannya, luhur budi pekertinya, hidup dalam kerukunan, kompak serta selalu bersatu. Karena pemuda demikianlah, yang akan sanggup menghadapi tantangan globalisasi, sanggup menghadapi berbagai persoalan di negeri ini, serta sanggup untuk menatap masa depan dengan lebih baik.

“Kepramukaan dapat menambah nilai pendidilan karakter yang seringkali luput dari pendidikan formal. Kita nantikan di masa depan akan lahir generasi yang memiliki integritas keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan sekaligus yang lahir dari kawah candradimuka pramuka”. tegasnya.

Rabu, 18 Oktober 2017

PELANTIKAN LAKSANA

"BERPROSES" adalah kata yang tak pernah habis dalam benak aktivis Pramuka MAN Wonogiri. Kali ini mereka sedang menjalani ujian yang tidak mudah yaitu menempuh ujian untuk naik ke jenjang kepramukaan yang lebih tinggi yakni Pramuka "Penegak Laksana". Tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menguatkan karakter.
Ya... menguatkan karakter, menghebatkan dan memantaskan diri menjadi Insan Pramuka sejati. Komitmen, dedikasi, survival, religiusitas, ketangguhan, kesabaran, keberanian, jiwa Korsa dan loyalitas diuji disini.


Tidak banyak orang yang berani mengambil tantangan ini. Acara ini diikuti delapan orang (jumlah ini terhitung cukup banyak) yaitu Kak Barok, kak Tegar, kak Abidin, Kak Fikri, Kak Puja, Kak Monic, Kak Azizah dan kak Wahyu. Sedangkan yang bertindak sebagai Senior penguji adalah Kak Alif Muhammad, kak Syifa Qotrunnada, kak Aulia, kak Ama, kak Fitri dan kak Dwi Lestari. Turut mendampingi dalam pengembaraan ini yaitu kak Siswanta sebagai wakil dari para pembina Gudep 03.035 dan 03.036.
Bentuk acara ini adalah pengembaraan selama tiga hari dua malam yang dilaksanakan di kaki gunung Lawu yaitu daerah Telaga Muncar, Bubakan, Girimarto, Wonogiri, pada tanggal 15-17 September 2017.
Upacara pembukaan Pelantikan laksana ini dilaksanakan di Gugus depan, Setelah berpamitan kepada Kak Noer Dwi dan Kak Tri Lestari Mulyo selaku pembina,  kontingen bergerak menuju lapangan desa bubakan untuk melaksanakan acara PBB dilanjutkan Shalat Jum'at di Masjid Desa Bubakan. Seusai itu kontingen melanjutkan pengembaraan menapaki lereng bukit bergerak menuju kebun cengkeh. Di kebun cengkeh inilah mereka mendirikan tenda untuk menginap semalam. Di camp malam pertama ini sarangkaian kegiatan penguatan mental dilakukan. Dan tidak lupa kegiatan - kegiatan spiritual juga dilaksanakan. Keesokan harinya mereka melanjutkan perjalanan menuju telaga Muncar. Sesampainya disana, mereka kembali mendirikan tenda. Setelah Shalat dzuhur, mereka bergerak ke atas menapaki lereng bukit muncar yang berada di wilayah perbukitan gunung lawu. Setelah sore, mereka kembali turun ke camp kedua dan melaksanakan kegiatan di malam harinya. Kegiatan di malam kedua ini difokuskan pada ujian pencarian Valet Laksana - tanda kehormatan bagi pramuka Penegak Laksana. Keesokan harinya mereka masih melanjutkan pencarian valet. Setelah seluruh valet diketemukan maka acara ditutup dengan acara yang paling sakral yaitu Pelantikan Pramuka Penegak Laksana. Bertindak sebagai pembina Upacara Pelantikan ini adalah Pembina Gudep 03.035- 03.036 yaiitu kak Siswanta.
 Selamat dan Sukses kepada kakak - kakak Laksana semua. Teruslah berproses untuk menghebatkan dan memantaskan diri menjadi Patriot sejati.











SARASEHAN ALUMNI PRAMANSAGIRI

Pramuka memang telah menjadi jiwa mereka. Di dalam tubuhnya mengalir darah coklat yakni darah pramuka. Nilai - nilai Pramuka telah menjiwai jatidiri dan karakter merka. Siapa mereka itu? iya ... anda benar! mereka adalah para Alumni "Dewan Ambalan" Pramuka MAN Wonogiri. Hadir dalam acara ini kak Syahrul, kak Lutfi, kak Septy, kak Dika, kak ghaida, kak Nia, kak Alfian, kak Haris, kak Dimas, kak Rudi, kak anas, kak qomarudin,  dan masih banyak lagi.
Kehadiran mereka adalah bukti bahwa cinta mereka terhadap Pramuka MAN Wonogiri tidak akan luntur walaupun sudah berstatus sebagai alumni. 
Dalam acara ini ada banyak hal yang dibicarakan. Ada sharing pengalaman, sharing Program Kerja, ada motivasi, ada cerita suka dan dukanya di Pramuka, dan masih banyak lagi catatan cerita yang mereka torehkan.








Technology