BERSAMA ALUMNI, MANSAGIRI PEDULI
Bencana banjir dan atau tanah longsor
yang melanda beberapa wilayah di Wonogiri seperti Pracimantoro,
Tirtomoyo dan Kismantoro, telah menggugah aksi solidaritas yang
tinggi dari berbagai kalangan. Ya,..sebagai makhluk social, panggilan hati…jiwa..nurani,
telah melahirkan rasa empati yang tinggi. Bantuan logistic, relawan dan dukungan
moral terus berdatangan, termasuk dari MAN Wonogiri bersama Alumninya.
Setelah pekan kemarin mengirim bantuan dan relawan ke kecamatan Tirtomoyo, MAN Wonogiri kembali melakukan Penggalangan dana dan pengiriman relawan yang langsung terjun ke lokasi bencana membantu warga. Bahkan kali ini donasi paling besar datang dari para alumni, khususnya alumni angkatan 98. Kali ini daerah sasaran yang
dituju adalah kecamatan Kismantoro.
Kismantoro,
cukup jauh dari MAN Wonogiri dan geografinya juga lumayan ekstrim. Namun,
tak menyurutkan semangat relawan untuk kesana. Rombongan MAN menyalurkan dana dan
logistic dari alumni 1998 berikut relawan dari MAN akan membantu warga. Jumlah relawan sekitar 100 orang yang terdiri
Kedatangan rombongan,
diterima di Pendopo Kecamatan oleh perwakilan jajaran Muspika dan Koramil setempat. Aksi
social relawan MAN diarahkan pada titik bencana longsor yang menimpa rumah penduduk di
dusun Lemahbang. Jarak dari Kecamatan cukup jauh dan geografisnya cukup ekstrim.
Setelah sampai,
dengan pengarahan dari Koramil Kismantoro, para relawan bekerja dengan memakai peralatan
yang dibawa dari rumah dan beberapa peralatan yang sudah tersedia di lokasi bencana. Pada saat sebagian relawan bekerja,
secara simbolis ada penyerahan dana dan logistic dari alumni MAN 1998 yang
diterima tokoh setempat.
Penyambutan warga yang hangat dan penuh dengan rasa
kekeluargaan menambah semangat para relawan dalam bekerja membantu warga dalam membersihkan tanah longsoran. Ba’da shalat ashar para relawan kembali ke MAN Wonogiri .
Ada beberapa tarbiyah dari aksi solidaritas ini, yaitu :
Membantu
orang-orang yang memerlukan pertolongan, baik di saat kita lapang maupun sulit,
memiliki rasa empati, senang berbagi dan bersedekah adalah ciri pribadi mulia.
Menambah rasa
syukur pada Allah atas nikmat yang tidak terhitung dan kita jauh lebih beruntung
di banding para korban bencana.
Melatih kepekaan social
dan rasa empati pada sesama
Anugerah terindah dalam hidup adalah ketika kita masih memiliki waktu dan kesempatan kemudian menggunakan untuk melakukan tugas-tugas mulia bernilai tinggi
Hidup seimbang bukan hanya mementingkan diri sendiri melainkan juga melaksanakan tanggung jawab
social kepada sesama